Renungan Matius 23: 1-36 (Dibenci Tuhan dan Manusia). Dunia kerja memang sering kali dipenuhi dengan intrik. Tak sedikit orang yang rela melakukan apa saja demi sesuatu yang diinginkannya. Meski dapat memilih teman, sering kali Anda tak dapat memilih siapa yang menjadi rekan kerja Anda. Perbedaan karakter yang hadir dalam dunia professional pun tak jarang membuahkan rasa saling tidak suka. Salah satu karakter yang paling tidak disukai adalah pribadi yang gemar “cari muka”. Individu seperti ini hanya ingin berbaik hati pada orang yang dianggapnya penting dan dapat menguntungkannya. Tak hanya itu, mereka juga biasanya gemar mencuri ide Anda dan menunjukkan pada atasan bahwa ide itu seolah-olah idenya.
Dibenci Tuhan dan Manusia
Karakter “cari muka” ternyata juga karakter yang melekat dalam diri para ahli Taurat dan orang-orang Farisi, dan karakter ini tidak disukai Yesus. Karena itulah Yesus mengingatkan para murid dan orang banyak yang saat itu bersama dengan-Nya, untuk tidak mengikuti kebiasaan-kebiasaan mereka. Ketidaksukaan Yesus terhadap karakter “cari muka” ini bukan tanpa alasan. Jika melihat dari perikop hari ini, Yesus tidak menyukainya karena 1) orang Farisi dan para ahli Taurat hanya menjadikan ajaran Musa sebagai pengetahuan semata, bukan pedoman hidup. 2) mereka hanya bisa mengajar tetapi tidak melakukan ajaran tersebut, 3) mereka suka mencari perhatian dan penghormatan dari banyak orang dengan kebiasaan-kebiasaan mereka.
Orang yang suka “cari muka” tak hanya tidak disukai Tuhan, manusia pun tidak suka dengan sesamanya yang demikian. Jadi, jika kita mau disenangi Tuhan dan sesama, jadilah orang yang tulus dan apa adanya sesuai ajaran Kristus. (kal)