Renungan Mikha 6: 1-16 (Bersikap Adil). Memperlakukan bawahan dengan adil di tempat kerja bukan hanya sekadar tanggung jawab moral melainkan diperlukan untuk pertumbuhan perusahaan. Ketika pekerja diperlakukan tidak adil, ia bisa rendah diri dan produktivitasnya pun dapat terganggu. Beberapa hal yang bisa dilakukan para atasan untuk bersikap adil pada bawahannya adalah hindari sikap pilih kasih, berikan promosi jabatan pada bawahan hanya berdasarkan kemampuannya dalam bekerja. Dengarkan dengan baik-baik saat bawahan memberi pendapat, kenali pekerja yang berhasil dan berikan ia penghargaan tanpa melihat posisi dalam struktur hirarki perusahaan.
Bersikap Adil
Inilah yang terjadi pada bangsa Yehuda. Pada masa itu terjadi pergolakan politis dan kerusuhan sosial yang berdampak pada ketimpangan sosial. Pedagang menguasai petani dan diperparah dengan dukungan raja terhadap kaum pedagang sehingga terjadi ketimpangan ekonomi. Di sisi lain, dalam keagamaan, para penyembah, imam, dan rakyat Yehuda menipu Allah dengan kepalsuan dalam peribadatan mereka. Atas dasar kedua hal itulah Allah memanggil Mikha untuk menyampaikan pesan-Nya kepada bangsa Yehuda yang telah sesat. Melalui pesan tersebut, Allah mau kita sadar bahwa ibadah memang sangat penting. Namun hal yang terpenting adalah kita harus mengerti esensi ibadah itu sendiri, yaitu berkenan kepada Allah. Hidup berlaku adil dan mencintai kesetiaan. Kesetiaan kepada Tuhan atau iman dan kesetiaan terhadap panggilan mula-mula.
Jika kita sudah membaca renungan ini, kiranya kita menjadi para pemimpin seperti yang dikehendaki Allah, yaitu bersikap adil atas orang-orang yang kita pimpin, baik dalam keluarga, tempat kerja, organisasi, maupun masyarakat. Dengan bersikap seperti ini Anda sudah memenuhi tuntutan Tuhan.