Renungan Amsal 27-1-3 (Promise)
Renungan Amsal 27-1-3 (Promise)

Renungan 12 Sept 2021: Amsal 27: 1-3 (Promise)

Renungan Amsal 27: 1-3 (Promise). Seorang kenalan yang bekerja di jasa pengiriman barang bercerita kepada saya bahwa perusahaannya menghindari memberi janji yang berlebihan kepada klien. Malahan perusahaan memberi kebijakan supaya setiap karyawan di bagian penerimaan barang untuk memberi informasi lama waktu barang sampai ke tujuan lebih lama dari waktu yang bisa dicapai. Misal, jika suatu barang bisa sampai di tujuan dalam waktu 2 hari, klien harus diberitahu bahwa barang akan sampai dalam waktu 3-4 hari. Tujuannya, supaya saat barang sampai lebih cepat dari yang dijanjikan, klien akan sangat puas dengan kinerja jasa ekspedisi tersebut.

Promise

Siapa pun pasti akan senang jika janji yang diterimanya dari seseorang ditepati tepat pada waktunya. Sebaliknya, orang tersebut pasti akan kecewa jika janji itu terlambat ditepati. Untuk itu, penulis Amsal menasihati supaya kita jangan mengunggulkan atau menyombongkan kelebihan diri sendiri karena kita tidak pernah tahu kejadian yang akan terjadi hari esok. Sebaliknya, kta harus rendah hati dan bekerja sungguh-sungguh dengan memberi yang terbaik yang kita bisa lakukan. Selebihnya, biarkan orang lain yang menilai atau mengukur kualitas kinerja atau perform akita dalam bekerja. Cara demikian, memungkinkan kita untuk meminimalisir kekecewaan orang lain terhadap kita yang mungkin akan terjadi.

 

Setuju atau tidak, manusia memang butuh pengakuan. Namun demikian tetap gunakanlah cara yang tepat, yaitu buktikan dengan kinerja dan hasil kerja, bukan perkataan. Untuk itu, jadikanlah Tuhan sebagai fokus kita dalam bekerja supaya kesungguhan hati untuk selalu memberi yang terbaik ada di dalam diri kita. (gd)

Leave a Reply