Renungan 11 Juli 2022: 1 Timotius 3: 1-7 (Sadar Diri)

Renungan Harian 1 Timotius 3: 1-7 (Sadar Diri) Punya penghasilan tinggi setelah lulus kuliah adalah impian semua fresh graduate. Namun sayang, itu jauh dari kenyataan, karena fakanya perusahaan belum berani menggaji tinggi calon karyawan nihil pengalaman. Konsultan karier dari Personal Growth, Veronica Adesla menyarankan, agar para calon karyawan level paling bawah ini tidak jumawa. Namun terimalah tawaran perusahaan, kemudian tunjukkan dengan prestasi bahwa Anda layak digaji tinggi. Dengan begitu, perusahaan mudah memberi kesempatan atau menawarkan promosi. Walaupun tidak dipromosikan dalam posisi, promosinya berupa kenaikan gaji.

Sadar Diri

Hal yang sama ketika kita tidak memiliki pengalaman kerja pada bidang tertentu tetapi kita memaksakan diri tetap melamar pekerjaan tersebut. Belum berpengalaman sebagai manager supervisor, kepala bagian, atau jenjang karir yang lebih tinggi tetapi kita berdoa kepada Tuhan agar diberikan pekerjaan yang seperti itu. Tidak salah bertindak demikian tetapi sebelumnya kita harus sadar diri bahwa saat kita berada di posisi atas secara tiba-tiba, Iblis juga bertindak memanfaatkan situasi tersebut demi keuntungannya. Ia akan melancarkan “senjata” kesombongan kepada kita.

Itulah sebabnya Paulus melarang gereja mula-mula memilih orang Kristen yang masih baru untuk jabatan pemimpin rohani. Sebab, orang yang baru bertobat karakternya masih lekat dengan kedagingan, dan kedagingan adalah sasaran empuk bagi Iblis.

Tuhan memang bisa memberi anugerah-Nya kepada kita tanpa terduga tetapi cara kerja Tuhan itu tidak instan. Segala sesuatu ada prosesnya karena Tuhan menyukai proses. Jadi jangan biarkan Iblis menjatuhkan hidup Anda dengan memaksakan hal yang bukan kehendak-Nya. Sadari itu! (ys)