Berusaha Mendekat Dan Tunduk Kepada Allah. Memang benar, sudah sejak semula manusia ingin hidup jauh dari Tuhan akibat dari dosa yang menjeratnya (Kej. 3). Demikian juga kita yang hidup di masa kini akan selalu dapat menemukan daya tarik dunia yang akan membuat kita semakin jauh berjalan meninggalkan hadirat Allah, tidak setia dan menjadi musuh Allah (Yak. 4:4). Di sisi lain, Iblis akan selalu bersiap sigap bertindak menjauhkan manusia dari Allah (Mrk. 4:15).
Kehidupan yang menuntut manusia untuk mengikuti perubahan yang cepat dan dinamis seringkali telah membawa manusia lupa akan kedudukannya sebagai umat kepunyaan Allah. Mereka asyik mengejar keinginan duniawi yang dianggapnya memberi kehidupan yang lebih baik. Pencobaan akan selalu menghampiri dan dihampiri dengan mengandalkan kekuatan sendiri dan tanpa dirasakan manusia telah berjalan terus meninggalkan Tuhan yang pada akhirnya tenggelam dalam kesia-siaan dan keputusasaan. Inilah realitas gambaran keadaan manusia yang sebenarnya, umat yang lemah dan rapuh terhadap dosa.
Tuhan sungguh tidak ingin manusia jatuh kedalam dosa. Kasih setia-Nya telah mengangkat kita menjadi umat kepunyaan Allah yang dianugerahi hidup yang penuh pengharapan. Ketika kita menyadari bahwa kita sedang tersesat, hendaklah kita segera mendekat dan berbalik kembali menuju jalan yang telah ditunjukkan Tuhan dengan memohon pertolongan Roh Kudus. Dekat dengan Tuhan berarti membiarkan hidup dituntun oleh sabda-Nya, dan bukan oleh apa yang nampak di depan mata kita. Seperti yang pernah dikatakan oleh Habakuk,”Tetapi orang benar akan hidup oleh percayanya”. Penting sekali kita memberi diri untuk kembali dipimpin Roh Kudus, artinya dengan sadar mendekat dan menundukkan diri pada kehendak Tuhan. Tuhan telah memberikan kita kekuatan yang diperlukan untuk berdiri melawan musuh dan godaan dalam kehidupan kita. Alkitab memberitahu kita bahwa “dosa tidak akan menjadi tuanmu” (Rm. 6:14) karena rahmat Tuhan kepada kita melalui Yesus Kristus. Ketika godaan datang dan kita berlari mendekat kepada Yesus, Dia membolehkan kita berdiri dalam kekuatan-Nya.
Ada beberapa pertanyaan yang seringkali muncul dan menarik untuk dijawab seperti : Mengapa orang percaya masih memilih tidak mau taat mengikuti jalan Tuhan? Mengapa orang percaya tidak merasa lapar dan haus akan Firman Tuhan? Dan mengapa hanya mengaku beriman tetapi tidak disertai perbuatan? Dan masih banyak lagi pertanyaan yang muncul dalam kehidupan manusia.
Berusaha Mendekat Dan Tunduk Kepada Allah
Sebenarnya Alkitab telah menunjukkan kepada kita jalan keluar untuk menjawabnya:
Ketaatan adalah harga yang mutlak jika seseorang ingin mengalami penggenapan janji Tuhan! Tuhan memberikan perintah bukan bertujuan untuk membebani, namun sesungguhnya demi kebaikan kita sendiri, karena Ia hendak menuntun ke jalan yang benar supaya rencana-Nya tergenapi yaitu kehidupan yang berkelimpahan dan masa depan yang penuh harapan (Mzm. 25:8)
Berusahalah terus mendekat dan tunduk kepada Allah selama kita masih hidup (Yak. 4:7,8 dan Yer. 17:7,8). Janganlah hidup terasing dari saudara-saudara seiman dan rajinlah bersekutu bersama, saling memperhatikan dan saling menguatkan. Berusahalah mencapai iman yang semakin maju dan dewasa dengan mencari kebenaran sebagai murid Tuhan (Yoh. 8:31,32; Mat. 11:28,29).
Hendaklah setia sampai akhir serta mau dipimpin oleh Roh Kudus (Mat. 24:13; Why. 2:10b; Gal. 5:25).
Bersukacitalah dalam Tuhan, tetaplah berdoa dan mengucap syukur dalam segala hal (1Tes. 5:16-18). Inilah kekuatan umat Allah untuk bertahan di tengah kehidupan yang sulit ketika keadaan memaksa manusia semakin menjauh dari Sang Pencipta. Berusahalah terus mendekat dan tunduk kepada Allah dan Ia akan menggenapi janji-Nya bagi kita yang percaya. Tuhan menyertai kita selalu. Amin. (EFH)
Sumber: GKI Kota Wisata (www.gkikotawisata.org)
Baca juga: Renungan Harian Anak Yohanes 14: 25-31 | Roh Kudus Menghibur Dan Mengingatkan