Renungan-Harian-Markus-10-27-Cara-Tuhan-Tidak-Terbatas
Renungan Harian Markus 10: 27 | Cara Tuhan Tidak Terbatas

Renungan Harian Markus 10: 27 | Cara Tuhan Tidak Terbatas. Sudah lama, Sinta berdoa kepada Tuhan agar dapat membeli sebuah rumah untuk keluarganya dan melunasi hutang. Hal ini bagai sebuah mimpi baginya karena ia bukan dari keluarga berada.

Sebagai tulang punggung keluarga gajinya tidaklah seberapa untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan melunasi hutang apalagi membeli rumah. Namun kepercayaan Sinta kepada Tuhan membuatnya terus berdoa dan berusaha.

Waktupun berlalu, Sinta tetap berharap pada Tuhan. Namun kesabaran dan iman Sinta justru diuji lebih lagi, karena ia harus kehilangan pekerjaan akibat tempatnya bekerja terdampak pandemi baru-baru ini. Tidak tahu harus berbuat apa, dalam tangisnya ia berdoa dan percaya tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Dia selalu punya cara untuk menolong anak2-Nya.

Dua bulan setelah berhenti bekerja dan belum mendapatkan pekerjaan lagi, tabungan Sintapun sudah semakin menipis. Namun sebuah mujizat terjadi. Ternyata selama ini paman dari ibunya telah menuliskan wasiat dan keluarga Sinta tercantum didalamnya. Dengan mujizat berkat yang tidak disangka-sangka Tuhan menjawab doa Sinta. Sebuah rumah dan pelunasan hutang diberikan oleh Tuhan kepada Sinta.

 

Cara Tuhan Tidak Terbatas

Tuhan tidak terbatas. Cara-Nya tidak selalu cepat dan tepat seperti yang kita pikirkan. Tuhan dapat memakai siapapun dan apapun untuk menolong kita anak2-Nya. Bila saat ini Anda sedang menghadapi pergumulan yang berat bahkan menyesakkan hati dan jiwa. Tetaplah percaya dan berdoa kepada Tuhan Yesus. Dia selalu mendengar doa-doa kita. Tangan-Nya tak kurang Panjang untuk menolong kita. Yang kita perlukan hanya hati yang percaya dan berserah sepenuhnya kepada Tuhan. Karena rancangan-Nya bukanlah rancangan kecelakaan dan waktu-Nya tidak pernah terlalu cepat atau terlalu lambat.

 

RENUNGAN

Jangan batasi cara Tuhan untuk menolong Anda.

 

DOA UNTUK HARI INI

“Tuhan Yesus, Engkau Tuhan yang tidak terbatas. Dalam pergumulan, seringkali kami terjebak pada situasi dan pemikiran kami sebagai manusia yang lemah. Sekarang kami mau percaya dan berserah pada caraMu yang ajaib dan tidak terbatas atas pergumulan-pergumulan kami.

Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin”

 

 

Penulis: Rosetta Puspasari
rosetta.ps@gmail.com

Baca Juga Artikel Lainnya....