Renungan Ibrani 12: 26-28 (Menerima Kerajaan yang Tak Tergoncangkan). Waktu itu suara-Nya menggoncangkan bumi tetapi sekarang Ia memberikan janji: “Satu kali lagi Aku akan menggoncangkan bukan hanya bumi saja, melainkan langit juga. “Ungkapan “Satu kali lagi” menunjuk kepada perubahan pada apa yang dapat digoncangkan, karena ia dijadikan supaya tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan. Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut. (Ibrani 12:26-28)
Tidak lama setelah orang Israel yang dipimpin Musa keluar dari tanah Mesir, mereka melihat dengan mata kepala mereka sendiri bagaimana guruh meng guntur, kilat sabung-menyabung, sangkakala berbunyi serta gunung Sinai berasap.
Orang-orang Israel itu menjadi takut sehingga mereka menyuruh Musa saja untuk mendekat dan berbicara kepada Allah. Mengapa Allah datang dengan cara seperti itu? Jawabannya adalah Allah ingin mereka melihat dan takut akan hadirat-Nya sehingga mereka jangan berbuat dosa.
Penulis kitab Ibrani mengatakan akan ada saatnya bahwa sekali lagi Allah akan menggoncangkan tidak hanya langit tetapi bumi juga. Mengapa perlu ada peng goncangan terhadap langit dan bumi?
Goncangan-goncangan yang sedang kita hadapi pada saat sekarang ini adalah bencana diberbagai tempat seperti gempa bumi, banjir, gunung meletus dan tanah longsor, penyakit menular seperti covid-19, resesi ekonomi dunia, perang, kelaparan dan dekadensi moral yang sangat parah seperti aborsi dan lain sebagainya.
Laalu apa pesan Tuhan bagi kita yang hidup pada masa-masa seperti sekarang:
- Mengucap syukur dan beribadah sungguh-sunguh kepada Allah dengan hormat dan takut (Ay 28)
- Tetap berpegang teguh pada kebenaran (2 Tim 3:14)
- Berjaga jaga dalam doa (Matius 24:42)
- Jangan gelisah melainkan percaya kepada Allah bahwa Ia memindahkan kita kedalam kerajaan Tuhan Yesus yang tidak tergoncangkan apapun (Kolose 1:13, Yoh 14:1-2)
- Percaya bahwa ujian dan goncangan memurnikan iman kita (Ayub 23:10)
Seperti seorang wanita yang sedang menampi gandum dengan menggoncangkan gandum itu supaya sekam dan kotoran yang tidak berguna dapat keluar dan terbang tertiup angin, demikianlah Allah hendak menampi semua orang untuk melihat kemurnian iman mereka. Marilah kita mengucap syukur kepada Allah karena anugerah-Nya yang besar berkenan memberikan kita kerajaan yang tidak tergoncangkan itu!
Penulis: Ayub Simanjuntak