Renungan Harian Yakobus 2:5-9. Yakobus mengingatkan jemaat bahwa Allah sering memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris kerajaan Allah. Ini menjadi bukti bahwa Allah tidak pernah membeda-bedakan orang, seorang bisa menerima semua kebaikan Tuhan itu bukan karena kekayaan atau kemiskinan mereka, tetapi semata-mata karena mereka mengasihi Allah.
Yakobus juga mengingatkan bahwa orang-orang miskin itu tidak sepantasnya mendapat perlakuan diskriminasi karena mereka tidak melakukan apa pun yang merugikan, orang-orang miskin itu bukanlah ancaman bagi orang-orang Kristen.
Sebaliknya orang-orang kaya yang tidak mengenal Tuhan itulah yang menjadi ancaman karena sering memperlakukan mereka secara tidak adil di pengadilan dan sering menghina nama Tuhan. Ini membuktikan bahwa mereka hanya berani menindas orang yang lebih lemah, sebaliknya, mereka tidak dapat berbuat apa-apa terhadap orang-orang kaya tersebut.
Yakobus juga menegaskan bahwa sikap memandang muka itu adalah pelanggaran terhadap hukum yang terutama yaitu hukum kasih. Dengan demikian orang yang memandang muka bukan saja bersalah kepada sesamanya tetapi juga berbuat dosa kepada Allah.
Renungkan
Mengapa kita tidak boleh merendahkan orang miskin? (ay. 5-7)
Seberapa serius Tuhan memandang pelanggaran yang dilakukan oleh orang yang memandang muka? (ay. 8-9)
Periksalah, apakah Anda cenderung lebih segan menegur kesalahan orang yang lebih kaya daripada Anda, sebaliknya lebih percaya diri menghadapi orang yang lebih miskin? Seberapa Anda menyadari bahwa memandang muka adalah dosa dan pelanggaran yang berat? Dalam hal apa Anda harus bertobat? (Renungan Harian Yakobus 2:5-9 – GKBJ)