- Apa maksudnya doa-doa orang kudus merupakan ‘kemenyan’ di hadapan Tuhan? (ay.8)
- Siapa Anak Domba itu dan mengapa Dia disembah? (ay.12)
Renungan Harian Wahyu 5:7-14. Dalam ayat 8, doa orang-orang kudus di ibaratkan seperti “Persembahan harum-haruman” yang disukai oleh Tuhan. Penggambaran ini mungkin berasal dari mazmur 141: 2 dimana Daud berkata bahwa doanya seperti persembahan ukupan. Persembahan ukupan adalah bagian yang harus selalu ada setiap hari di Bait Allah (keluaran 30: 7-8)
Sebagaimana kemenyan dibakar setiap hari di altar ukupan, maka doa orang kudus pun harus dinaikkan setiap hari. Perhatikan, dalam penggambaran ini, doa orang menyenangkan Tuhan.
Doa
Tidak peduli panjang atau pendek, indah atau sederhana, mudah atau sulit, setiap doa yang kita panjatkan dengan kesungguhan hati menjadi persembahan yang harum di hadapan Tuhan!
Marilah ingatkan kembali diri kita betapa Tuhan menyukai setiap doa yang kita panjatkan setiap hari. (Renungan Harian Wahyu 5 – GKBJ)