Renungan Harian Yohanes 6: 43-48 | Mengunjungi Willy

Renungan Harian Yohanes 6: 43-48 | Mengunjungi Willy. Aku ingat suara batu kerikil yang terlindas ban mobilku saat berkendara di jalan pedesaan untuk mengunjungi sahabatku, Willy. Aku masih bisa melihatnya melambaikan tangan dari teras rumahnya – satu tangan terulur dan tangannya yang satu lagi bertumpu pada tongkatnya. “Mengapa kau lama sekali?” tanyanya.

“Aku berhenti untuk menanyakan arah kepada rusa.” Lelucon ini selalu membuatnya tertawa. Kami pun duduk dan berbincang tentang alam, anak-anaknya, dan bagaimana stroke membuatnya marah dan kurang termotivasi. Aku mendengarkan dengan saksama. Ia hanya perlu didengarkan. Willy memiliki sejarah yang panjang terkait penyalahgunaan narkoba, kecanduan alkohol, kesalahan-kesalahan dalam hidup, dan luka batin yang dalam.

Aku mengunjungi Willy kira-kira setahun yang lalu dan melihatnya makin lama makin lemah. Ia tidak mau berbicara tentang Allah. “Hal itu bukan untukku. Aku baik-baik saja dengan kondisiku sekarang,” ujarnya. Pada suatu sore yang hujan, ketika aku memarkir kendaraanku di halaman rumahnya. Ia tergopoh-gopoh berjalan ke arahku melewati rerumputan tinggi, untuk menyambutku. “Aku telah melakukannya!” serunya.

“Melakukan apa?” tanyaku.

“Kau tahu – pergi ke gereja tua dan menjadi benar.” Aku tersenyum dan menggelengkan kepalaku dengan perasaan puas dan kagum. Kami tertawa bersama dan berjalan kembali ke teras rumahnya. Dalam bulan-bulan terakhir kehidupan Willy, Roh Kudus memanggilnya untuk berjalan memasuki pintu gereja dan selamanya bersama dengan Allah. (Matt Simmons)

baca juga: Renungan Harian Anak Mazmur 33: 10-22 | Hidup Yang Disertai Kasih Setia Tuhan