Renungan-Harian-Ulangan-22-1-4-Pura-pura-Tidak-Tahu

Renungan Harian Ulangan 22: 1-4 | Pura-pura Tidak Tahu

Renungan Harian Ulangan 22: 1-4 | Pura-pura Tidak Tahu. Di lingkungan tempat tinggal saya ada seorang wanita yang lumpuh setengah badan. Dia tinggal sendirian. Orang tuanya sudah meninggal dan saudara-saudaranya yang lain tidak mau mengurusnya. Mereka hanya membayar seorang pembantu yang datang pagi pulang sore. Sebelum pembantunya datang, wanita ini sering berteriak minta tolong, berharap siapa saja yang lewat mau mengangkatnya ke kursi roda karena dia tidak tahan bau pesing di kamarnya. Dulu awal-awal banyak yang bersimpati. Sekarang semua pada cuek, pura-pura tidak dengar dan pura-pura tidak tahu akan kondisinya. “Orangnya banyak maunya. Males bantunya. Pura-pura nggak dengar aja, Bu,” begitu saran seorang tetangga kepada saya.

Pura-pura Tidak Tahu

Pura-pura tidak tahu! Inilah sikap-sikap yang sering kali kita  tampakkan kepada orang-orang yang membutuhkan uluran kasih Tuhan. Kita bukannya berbelas kasihan, tapi justru merasa terganggu sehingga memilih untuk cuek. Inilah yang membuat kesaksian hidup kita menjadi lumpuh karena memang kita tidak mau bersungguh hati menjadi saksi Tuhan kepada yang terhilang. Satu-satunya cara supaya kita bisa menjadi kesaksian hidup adalah membuang sikap pura-pura tidak tahu ketika ada orang yang butuh pertolongan.

Sigapkah kita mengulurkan tangan pada yang membutuhkan pertolongan? Atau kita malah pura-pura tidak tahu dan cuek dengan kondisi sekitar? Jadilah peka! Ingatlah bahwa kita ini adalah saksi Kristus di bumi ini. Selama kita memelihara sikap pura-pura tidak tahu; kita tidak akan pernah bisa berbuah lebat dalam Kristus! [Epha] (Renungan Harian Ulangan 22: 1-4 | Pura-pura Tidak Tahu)

Baca juga: Renungan Harian Remaja Mazmur 100 | Buka Dulu Topengmu

Leave a Reply