Renungan-Harian-Remaja-Yohanes-14-1-14-Pintu-yang-Hidup

Renungan Harian Remaja Yohanes 14: 1-14 | Pintu yang Hidup

Renungan Harian Remaja Yohanes 14: 1-14. Jaka datang dari desa Sukamaju.  Dia merantau ke Jakarta untuk mencari pekerjaan yang layak dan memperoleh banyak uang agar dapat membantu keluarganya yang miskin di desa.  Tibalah Jaka di rumah Edi, tetangganya semasa masih kanak-kanak yang kini menetap di Jakarta.  Atas bantuan Edilah, akhirnya Jaka mendapat pekerjaan sebagai supir Edi.

Suatu hari, Jaka yang lugu dan polos ini mengantarkan Edi ke suatu tempat di mana Jaka belum pernah menginjakkan kaki di tempat tersebut.  Lalu Edi mengajak Jaka untuk masuk ke rumah tersebut.  Saat Edi membuka pintu rumah tersebut maka tampaklah tempat yang gelap hingga membuat Jaka takut dan bertanya,

“Ed, tempat apakah ini?  Mengapa kok tidak ada lampunya?  Gelap sekali?”

Lalu Edi menjawab dengan santai, “Tenang saja, tidak apa-apa…  Nanti kamu juga akan terbiasa, kok.  Sudahlah,… Tempat ini bakal memberimu sukacita dan setelah keluar dari tempat ini kamu akan merasakan kedamaian.”

Tetapi apakah yang diperoleh Jaka setelah keluar dari tempat itu?

Dia justru merasakan kepalanya berat sekali dan pusing, perutnya mual-mual bahkan badannya terasa sakit semua.  Selidik punya selidik, tempat itu adalah diskotek.  Namun Jaka bukannya kapok, dia malah semakin ketagihan untuk masuk ke pintu yang gelap itu.

Jaka merasa tempat itu telah memberikan kedamaian baginya.  Akhirnya, Jaka pun lupa dengan tujuannya semula datang ke kota besar.  Sebaliknya, dia justru semakin terjerumus dan tersesat.

Pintu yang Hidup

Sobat, kemana pun kita hendak masuk atau keluar ruangan, kita selalu akan melalui sebuah pintu yang mati.  Tidak semua pintu yang kita lalui akan membawa kita ke suatu tempat yang nyaman dan penuh sukacita.  Bahkan di dunia ini tidak ada pintu yang dapat menyelamatkan kita, seperti halnya ilustrasi di atas.

Tetapi kita dapat mempercayai bahwa hanya ada satu pintu yang hidup dan menyelamatkan ketika kita masuk ke dalamnya, yaitu Yesus Kristus! Hanya melalui Yesus Kristus, kita akan beroleh sukacita dan keselamatan kekal.  Karena itu, berhati-hatilah melewati sebuah pintu, jika kita tak ingin tersesat! (Renungan Harian Remaja Yohanes 14: 1-14 | Pintu yang Hidup)

Leave a Reply