renungan-harian-kristen-terbaru-dan-terlengkap
renungan-harian-kristen-terbaru-dan-terlengkap

Renungan Harian Matius 9: 29-30 | INSTANT

Renungan Harian Matius 9: 29-30 | INSTANT. Saya tiba-tiba diingatkan saat anak-anak masih kecil-kecil. Waktu mereka sudah mulai haus atau perutnya sudah mulai lapar, istri saya dengan sabar akan memberikan susu atau nasi tim atau bubur, sambil berkata…sabar ya ini masih panas….tunggu sebentar ya…sambil botol susunya direndam di air dingin atau sambil dikipas-kipas. Atau dengan cara, perhatian anak-anak dialihkan dulu oleh istri saya, sambil menunggu makanan berkurang panasnya. Anak-anak memang saat meminta sesuatu berharap instant. Tidak peduli situasi dan kondisi. Apalagi berpikir, susu atau buburnya tidak boleh ditelan dalam kondisi panas. Tetapi istri saya punya beberapa jurus untuk menenangkan anak-anak.

INSTANT

Demikian halnya kehidupan kita. Acapkali tanpa sadar, kitapun seringkali bertingkah seperti anak-anak, saat menghadapi persoalan dan pergumulan kehidupan, berharap Tuhan merealisasikan keinginan dan kebutuhan kita secara instant.

Contoh yang menarik dan perlu kita hayati adalah saat Tuhan Yesus menyembuhkan orang buta. Alkitab mencatat Tuhan Yesus memperagakan kesembuhan buat orang buta dengan 3 (tiga) cara dengan maksud agar kita bisa memahami Kuasa-Nya :

Matius 9 : 29-30
Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata :”Jadilah kepadamu menurut imanmu”. Maka meleklah mata mereka.

Markus 8 : 23-25
Yesus memegang tangan orang buta itu dan membawa dia ke luar kampung. Lalu IA meludahi mata orang itu dan meletakkan tangan-Nya atasnya, dan bertanya : “Sudahkan kau lihat sesuatu ?” Orang itu memandang ke depan, lalu berkata : “Aku melihat orang, sebab melihat mereka berjalan-jalan, tetapi tampaknya seperti pohon-pohon” Yesus meletakkan lagi tangan-Nya pada mata orang itu, maka orang itu sungguh-sungguh melihat dan telah sembuh, sehingga ia dapat melihat sesuatu dengan jelas.

Yohanes 9 : 6-7
Setelah IA mengatakan semuanya itu, IA meludah ke tanah, dan mengaduk ludahnya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi, dan berkata kepadanya : “Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam. Siloam artinya :”Yang diutus”. Maka pergilah orang itu, ia membasuh dirinya lalu kembali dengan matanya sudah melek.

Dari tiga hal di atas, Tuhan mengajarkan dan mengingatkan kepada kita, bahwa di atas segalanya, DIA lah yang pegang otoritas dan hak preogatif atas hidup kita. Sekalipun yang DIA hadapi pada saat itu adalah sama, yaitu kasus orang buta, tetapi DIA punya beberapa cara untuk mendemontrasikan Kuasa-NYA. Dan tidak semuanya berjalan secara instant. Ada juga yang perlu proses.

Bercermin dari hal tersebut di atas, rasanya kita tidak perlu galau atau merasa putus asa, pada saat kita sedang menghadapi pergumulan atau persoalan hidup, yang bisa membuat gelap mata atau mata kita menjadi buta akan kebenaran Firman Tuhan. Karena kita harus yakin, bahwa TUHAN YESUS punya segala cara untuk membawa kita melewati semuanya itu, walaupun dalam perjalanannya bisa jadi prosesnya menyakitkan. Tetapi semuanya berbuah kemenangan buat kita.

Penulis: Yunias Herman Utomo
Renungan Harian Matius 9: 29-30 | INSTANT

Baca juga: Renungan Harian Remaja Matius 1: 40-45 | My Precious Life

Leave a Reply