Renungan-Harian-Amsal-14-Menghina-Sesama-Mendukakan-Tuhan

Renungan Harian Amsal 14 | Menghina Sesama, Mendukakan Tuhan

Renungan Harian Amsal 14. Hal-hal apa saja yang harus kita praktekan dan hindari menurut nats ini? Mengapa menghina sesama merupakan dosa (ayat 21)?

Menghina Sesama, Mendukakan Tuhan

Dalam sinetron “Tukan Bubur Naik Haji” yang ditayangkan oleh RCTI terdapat satu tokoh antagonis bernama Haji Muhidin. Ia digambarkan sebagai seorang yang suka sembahyang. Ia bahkan seringkali membanggakan dirinya sebagai haji 2 kali. Namun, dalam hubungan dengan sesama, ia dikenal sebagai seorang yang kasar dan sembarangan dalam perkataannya. Ia suka menggosipi, menuduh, dan menghina tetangganya.

Ketika kita menghina sesama, kita mungkin berpikir bahwa ini tidak ada sangkut pautnya dengan Tuhan. “Saya kan menghina orang lain, bukan menghina Tuhan langsung!” Demikian kita berdalih. Namun, ayat 21 dengan jelas mengatakan bahwa ketika kita menghina orang lain maka kita berdosa kepada Tuhan! Mengapa? Karena setiap manusia diciptakan menurut rupa Allah (God’s image bearer). Saat kita menghina sesama manusia, kita sedang menghina dan merendahkan Allah itu sendiri yang telah menciptakan mereka. Penghinaan juga melanggar hukum kasih kepada sesama (Markus 12:31).

Leave a Reply