Paskah-Menghadirkan-Kehidupan
Paskah-Menghadirkan-Kehidupan

Paskah: Menghadirkan Kehidupan

Paskah: Menghadirkan Kehidupan. Habis Gelap Terbitlah Terang adalah buku kumpulan surat yang ditulis oleh Kartini (lahir 21 April 1879). Kumpulan surat tersebut dibukukan oleh J.H. Abendanon dengan judul Door Duisternis Tot Licht. Setelah Kartini wafat, Mr. J.H. Abendanon mengumpulkan dan membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini kepada teman-temannya di Eropa. Abendanon saat itu menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda. Buku itu diberi judul Door Duisternis tot Licht yang arti harafiahnya “Dari Kegelapan Menuju Cahaya“. Buku kumpulan surat Kartini ini diterbitkan pada 1911.

Habis gelap terbitlah terang adalah suatu siklus tetap kehidupan manusia di mana ada hal-hal baik-buruk, ada suka-duka, ada susah-senang, ada soal-jawaban, dan ada saat sendiri-bersama. Semuanya datang silih berganti di mana manusia harus menyesuaikan diri dengan pola-pola tersebut tanpa mengubah eksistensi sebenarnya dari keberadaannya di dunia ini.

Peribahasa ini mengajarkan kepada kita agar selalu belajar memahami & mengerti keadaan yang sedang dihadapi tanpa harus melawannya secara nyata melainkan harus mampu menerima semua apa adanya. Tentu saja di tengah pembelajaran tersebut tidak pernah lupa untuk mengisinya dengan aktivitas positif, yaitu senantiasa fokus kepada Tuhan (doa, firman dan nyanyian pujian) juga menyempatkan diri untuk berbagi kasih kepada sesama lewat pelajaran dan pekerjaan yang ditekuni setiap harinya.

Hari ini kita merayakan Paska (pesach atau pascha) yang artinya melewati atau menyeberangi, mengingatkan kita kepada Paska Yahudi, yaitu peristiwa pembebasan umat Israel dari tanah Mesir oleh tangan Tuhan. Kemudian diberi makna baru yang sejajar yaitu pembebasan umat Tuhan dari kuasa dosa melalui kesengsaraan, kematian, dan kebangkitan Kristus. Paska adalah hari kebangkitan Yesus Kristus.

Paskah: Menghadirkan Kehidupan

Melalui kuasa kebangkitan-Nya, kita menjadi manusia yang mempunyai relasi yang baik dan benar di dalam persekutuan dengan Allah. Manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya (Ef. 4:24). Manusia baru yang diperdamaikan dengan Allah dan yang menjadi pembawa damai di dunia ini. Melalui manusia baru inilah, kehidupan diberikan dan dihadirkan di dalam dunia dan sesama manusia.

Sebagai umat yang telah ditebus oleh darah Kristus dan diperdamaikan dengan Allah, dengan penuh keberanian, mari kita menghadirkan kehidupan di tengah situasi dunia saat ini sebagai realitas langit yang baru dan bumi yang baru di masa kini. Selamat Paskah! (abt – Paskah: Menghadirkan Kehidupan)

Leave a Reply