Renungan-Yohanes-14-27a-Teguh
Renungan-Yohanes-14-27a-Teguh

Renungan Yohanes 14: 27a | Teguh

Renungan Yohanes 14: 27a | Teguh. Waktu terus berlalu, semakin hari umur semakin bertambah. Sayangnya semakin bertambahnya umur semakin pula kesulitan hidup bertambah. Banyak hal yang terjadi hari berganti hari, suka duka susah senang selalu bersahut – sahutan. Tuntutan hidup semakin bertambah, menguras segala daya dan upaya untuk memenuhinya.

Terkadang kita mengeluh kepada Tuhan, mengapa kita mengalami hal seperti ini, ketika kita melihat keadaan orang lain yang kebetulan sepandangan mata kita memiliki hidup yang lebih baik dari sisi materiil kita langsung menggerutu, mengeluh, menyalahkan Tuhan. Kita menuntut agar hidup kita selalu harus selangkah lebih baik dari orang lain, baik dari materiil, edukasi, penampilan fisik, dll. Kita sering kali lupa bahwa hidup ini adalah wadah untuk memuji dan mempermuliakan Tuhan Yesus, jadi kita sering melupakan tugas yang paling utama dari kehidupan kita, yaitu mencari kerajaan Allah.

Tuhan sudah menjanjikan berkat dengan Firmannya di Yoh 14 : 27a “Damai sejahtera kuberikan bagimu, damai sejahtera kutinggalkan bagimu.” Itu harusnya menjadikan dasar yang membuat langkah kita lebih mantap dalam menjalani setiap pergumulan hidup ini, Tuhan Yesus Kristus sudah menjamin bahwa kita sebagai anak Tuhan Yesus akan selalu mendapat damai sejahtera hanya sesuai kadarnya, dan sudah pasti Tuhan Yesus Kristus tahu dengan tepat kapan damai sejahtera di berikan kepada kita dan seberapa porsinya.

Jadi semua yang kita alami dari kemarin, sekarang dan sampai kita menyelesaikan pertandingan kehidupan di dunia ini itu sudah selesai dan lengkap tertulis dalam rancangan dari Tuhan Yesus Kristus, kita hanya perlu memiliki iman yang teguh untuk menjalani hidup ini sesuai dengan apa yang Tuhan Yesus inginkan. Agar kemuliaan Tuhan Yesus benar – benar di tinggikan. Jadi kita harus tenang, tetap berpikir positif, tetap memberkati, memuji dan mempermuliakan Tuhan Yesus, itu saja.

Sebab memang dengan yakin kita harus percaya bahwa Tuhan Yesus sudah menyelesaikan rancangan kehidupan bagi setiap umat manusia di dunia ini. Kita harus tetap mempermuliakan Tuhan Yesus sementara dengan iman yang kuat meyakini setiap rancangan berkat yang akan kita terima. Sebab memang ada tertulis semua rambut di kepala terhitung, dan tidak ada satu Rambut pun dari kepala mu yang jatuh tanpa sepengetahuan Allah.

Jadi sesuai dengan janji kepastian damai sejahtera yang di berikan Tuhan Yesus Kristus, maka jika kita mengalami percobaan jangan langsung menyalahkan Tuhan, sebab memang rancangan garis besar kehidupan sudah di ciptakan dengan sempurna, hanya kita di beri kebebasan dengan di letakkannya hati, jiwa, dan pikiran kita untuk menjalani hari hari kita.

Tetap kita manusia adalah ciptaan yang merdeka, maka dari itu kita jangan memperhambakan diri kepada kebiasaan – kebiasaan buruk seperti berjudi, berkelahi, menteror sesama manusia. Karena memang sukacita surga sedikit banyak pasti terimplikasi dari kehidupan kita sehari – hari, jika kita di berkati. Itu sudah menjadi bagian yang terikat bagi pribadi tersebut dengan Tuhan Yesus Kristus.

Hanya terkadang berkat yang di curahkan Tuhan Yesus terkadang bukan harta yang berlimpah, usaha yang menguntungkan, relasi yang banyak. Tetapi pergumulan, pertengkaran, kesulitan ekonomi, dan anak yang nakal, itu justru menjadi pemantik datangnya berkat luar biasa yang bernama kesetiaan. Apabila kita memiliki kesetiaan dalam hidup maka hal itu akan kembali menjadi pemantik turunnya berkat yang paling luar biasa yaitu pengampunan dosa.

upah dosa adalah maut

Seperti ada tertulis “sebab upah dosa adalah maut” maka mari kita berlomba mencari berkat keselamatan senantiasa dengan memuji dan mempermuliakan Tuhan Yesus Kristus, sebab seperti ada tertulis “siapa yang yang menabur dengan bercucuran air mata akan menuai dengan sorak sorai.” (Renungan Yohanes 14: 27a | Teguh)

 

Penulis: Mario Manurung

Leave a Reply