Renungan-Remaja-Yakobus-4-11-17-What-is-Sin
Renungan-Remaja-Yakobus-4-11-17-What-is-Sin

Renungan Remaja Yakobus 4: 11-17 | What is Sin?

Renungan Remaja Yakobus 4: 11-17 | What is Sin? Udah hampir tiga bulan ini Alan nggak pernah lagi terlihat di persekutuan pemuda di gerejanya. Tapi ketidakhadiran Alan ini sama sekali nggak menyentuh hati temen-temennya untuk sekedar nyari tahu apa yang terjadi ato di mana keberadaannya saat itu. Sepertinya semua udah nggak peduli dan bersikap masa bodah dengan keadaan Alan. Sebagian beralasan; “Kan Alan udah dewasa, jadi nggak perlu lah nyari tahu ato bezuk-bezuk segala. Besok juga dia datang sendiri. “Hingga pada suatu saat terdengar berita dari ibunya kalo Alan udah berubah perilakunya karena terjerumus dalam pergaulan yang nggak bener yang akrab dengan minuman keras dan narkoba.

Dalam kasus yang terjadi pada Alan, siapa yang mau disalahkan? Bukankah kasus-kasus kayak gini bisa jadi indikator kayak gimana sih gambaran gereja sekarang ini? Benarkah gereja ato persekutuan doa kita bisa diandalkan untuk menjadi tempat yang nyaman bagi setiap orang? Kalo dengan sesama anggotanya aja udah bersikap masa bodoh, apalagi dengan orang lain? Sepertinya semua orang udah sibuk mikirin diri sendiri, egois dan sibuk dengan urusannya sendiri. Padahal Tuhan sangat menentang keras sikap seperti ini. Kehadiran gereja seharusnya menjadi berkat dan jawaban, bukan untuk bermasa bodoh atau mementingkan diri sendiri.

Dari fir-Tu yang kita baca hari ini, minimal ada tiga pelajaran penting yang bisa kita ambil. Pertama, ketika kita tahu yang baik, tapi nggak melakukannya, berarti saat itu kita telah berbuat dosa. Kedua, saat kita tahu bahwa suatu perbuatan itu bersifat jahat, lalu kita tetap melakukannya, berarti kita udah terjerumus dalam perbuatan dosa. Ketiga, waktu kita tahu ada orang lain yang berbuat dosa, tapi kita ngebiarin aja, bersikap nggak peduli dan masa bodoh, serta nggak mau ngasih teguran, sama juga kita udah berdosa. Kalo hal-hal ini gini mulai terjadi pada hidup kita, udah saatnya kita ngasih ‘warning’ pada diri kita sendiri. Kenapa? Sebab itu berarti hidup kita udah menyimpang dari tujuan Allah yang menghendaki kita untuk menjadi terang dan garam bagi setiap orang. Bertobatlah dan kembalilah pada tujuan dan panggilan Allah yang semula bagi hidup kita, yaitu memberi diri untuk melayani dan menjadi berkat bagi orang lain. (Renungan Remaja Yakobus 4: 11-17 | What is Sin?)

baca juga: Renungan Harian Amsal 6: 1-19 | Tujuh Dosa Bukan Daftar Dosa Yang Menyeluruh

Leave a Reply