Renungan-Remaja-Kejadian-37-5-11-Pembunuh-Impian
Renungan-Remaja-Kejadian-37-5-11-Pembunuh-Impian

Renungan Remaja Kejadian 37: 5-11 | Pembunuh Impian

Renungan Remaja Kejadian 37: 5-11 | Pembunuh Impian. Nggak sedikit orang yang punya mimpi besar tapi gagal mewujudkannya gara-gara mental mereka dijatuhkan oleh para “pembunuh impian”. Yup para pembunuh impian ini adalah orang-orang yang ketika denger orang lain mengutarakan mimpinya, mereka langsung kasih komentar negatif, misalnya “Udah, jangan berharap terlalu tinggi, ntar malah sakit kalo jatuh!” atau perkataan yang bernada merendahkan, seperti “Kamu nggak akan berhasil mewujudkan impianmu, bakat aja kamu nggak punya!” Parahnya lagi, komentar-komentar semacam itu justru datangnya dari orang-orang yang deket sama kita, bisa jadi ortu, sodara, bahkan sahabat sendiri. Saat berhadapan dengan para pembunuh impian kayak itu, apa yang harus kita lakukan?

Masih ingat kan apa kata saudara-saudara Yusuf ketika Yusuf menceritakan mimpinya? Mereka bukannya senang mendengar Yusuf yang bermimpi kelak akan jadi seorang pemimpin besar, sebaliknya mereka marah dan iri hati. Mereka iri hati karena dalam mimpi Yusuf, mereka semua tunduk di bawah kaki Yusuf. Lalu apa yang dilakukan oleh kakak-kakak Yusuf kepada adiknya yang punya mimipi besar itu? Mereka berniat membunuhnya, memasukkannya ke dalam sumur, menjualnya kepada pedagang budak, serta memberikan kabar bohong kepada ayah mereka bahwa Yusuf telah mati diterkam binatang buas. Namun, sungguh luar biasa apa yang dapat dikerjakan Tuhan dalam hidup orang yang percaya kepada-Nya. Karena selalu mengandalkan Tuhan, Yusuf pun diberkati sehingga di kemudian hari mimpinya benar-benar menjadi kenyataan.

Orang bisa saja mereka-rekakan apa yang jahat kepada kita, atau berupaya membunuh impian yang Tuhan taruhkan dalam hidup kita. Tapi ingatlah, impian dan rencana Tuhan untuk anak-anak-Nya nggak bisa dimatikan dan digagalkan oleh siapapun, kecuali oleh diri kita sendiri. Ketika mimpi besarmu diremehkan, jangan pernah jadikan hal tersebut sebagai beban yang menghambatmu untuk berkembang, tapi jadikan itu sebagai pemicu semangatmu. Teruslah berusaha dan tetap mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah yang kamu ambil. Balaslah sakit hatimu pada orang-orang yang berusaha membunuh impianmu dengan prestasi, sehingga terbukti bahwa anggapan mereka terhadapmu selama ini keliru! (Renungan Remaja Kejadian 37: 5-11 | Pembunuh Impian)

baca juga: Renungan Harian 2 Timotius 3: 10-17 |  Pelimpahan Kepemimpinan

Leave a Reply