Renungan-Remaja-1-Tesalonika-5-17-Kudus-Apa-Nggak

Renungan Remaja 1 Tesalonika 5: 17 | Kudus Apa Nggak?

Renungan Remaja 1 Tesalonika 5: 17 | Kudus Apa Nggak? Windi adalah gadis remaja yang sering melayani di gerejanya. Dia begitu disegani oleh teman-temannya. Banyak yang kagum akan keaktifannya dalam pelayanan. Apa lagi perannya yang cantik serta sifatnya yang begitu lemah lembut dan baik hati, semakin melengkapi para lelaki naksir padanya.

Karena Windi dikenal sebagai anak yang rajin beribadah dan takut akan Tuhan, teman-temannya pun selalu curhat dan minta jalan keluar dari masalah yang mereka hadapi. Suatu hari, Sandra teman dekat Windi menceritakan bahwa Vino ngajak Sandra untuk pacaran.

Sandra pun menerimanya karena Vino selalu baik terhadapnya. Mendengar kejujuran Sandra, Windi justru tidak senang sebab Windi pun menaruh hati kepada Vino. Siapa sangka kalo gadis remaja yag begitu manis itu menghalalkan segala cara agar hubungan Vino dan Sandra menjadi hancur?

Teman, adalah di antara kita mempunyai sikap yang sama seperti Windi? Dari luar kelihatannya benar namun di dalamnya penuh kemunafikan (Matius 23: 28)? Walaupun tubuh kita kudus karena dipakai untuk melayani Tuhan, tapi jika hati kita tidak kudus, itu sama sekali tidak ada artinya.

Tuhan telah mengingatkan kita lewat firman-Nya, “Semoga Allah… menguduskan kamu seluruhnya dan… roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita” (1 Tesalonika 5: 23). Jika Tuhan mendapati hati kita tidak kudus apakah yang akan Ia perbuat terhadap kita? Bukankah Tuhan tidak berkenan pada orang-orang yang jauh dari hidup kudus?

Sobat, sehebat apapun pelayanan kita namun bila hati kita menyimpan niat jahat atau hal-hal buruk pada orang lain, itu berarti kita belum sepenuhnya hidup kudus dan sama artinya usaha kita untuk hidup kudus hanya akan sia-sia saja.

Ingatlah, kita harus berusaha untuk hidup kudus supaya iblis nggak beroleh keuntungan atas kita (2 Korintus 2: 11). Karena itu, simpanlah hal-hal yang baik dan benar dalam hati maupun pikiran serta tingkah laku kita, karena Allah bertahta dalam hidup yang kudus. (oiv)

Leave a Reply