Renungan-Remaja-1-Korintus-10-31-33-Stop-Being-Nice
Renungan-Remaja-1-Korintus-10-31-33-Stop-Being-Nice

Renungan Remaja 1 Korintus 10: 31-33 | Stop Being Nice!

Renungan Remaja 1 Korintus 10: 31-33 | Stop Being Nice! Mungkin kita heran baca judul renungan hari ini. Stop being nice? Berhenti jadi orang yang menyenangkan, stop bersikap manis? Gimana maksudnya? Masak anak Tuhan justru jutek, suka nyolot, atau malah jahat? Tentu bukan itu maksud renungan hari ini. Stop being nice berbicara soal kecenderungan untuk selalu berusaha nyenengin orang lain. Memang Paulus pernah berkata bahwa ia berusaha menyenangkan hati semua orang, bahkan di dalam segala hal (1 Kor. 10:33). Tapi, Paulus juga pernah bilang “Sekiranya kau masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.” (Gal, 1:10). Lho kok jadi berlawanan gini? Apakah Paulus ga konsisten? Apakah fir-Tu ga konsisten? Tentu saja tidak. Namun, dari sinilah kita belajar cara jadi orang uang menyenangkan yang ga hanya nice and pleasing everyone, tapi juga tetep punya prinsip yaitu prinsip kebaikan dan kebenaran.

Paulus bilang, jika ia berusaha menyenangkan hati semua orang, itu bukan buat kepentingan dirinya sendiri, melainkan agar orang lain itu beroleh keselamatan dalam Kristus, Ini beda dengan mereka yang selalu berusaha tampil nyenengin, yang ramah, penuh senyum, suka muji, manggut-manggut sama tiap omongan orang, padahal belum tentu yang ada di hati mereka sama dengan sikap mereka itu. Jadi alasan mereka bersikap baik itu hanya supaya orang ga berpikir buruk tentang dirinya. Biar orang menganggap dia baik aja. Dalam kata lain, fokusnya kepada kepentingan diri sendiri aja. Bersikap manis itu baik, tapi kalo itu bikin kita ga jujur atau hanya buat kepentingan diri sendiri, itu ga bener juga.

So, lebih dari sekedar being nice, lebih baik kita being kind. Jadilah orang yang baik, ngga cuma menyenangkan. Baik itu artinya kita tau betul alasan kita bertindak (karena kita bisa bedain mana yang baik en mana yang enggak). Baik juga artinya kita bertindak berdasar kasih, bukan karena takut reaksi orang. Baik itu juga berarti tindakan kita murni dari hati, bukan karena terpaksa atau pura-pura. Yang paling penting, seperti Rasul Paulus, kita bersikap baik kepada semua orang supaya mereka bisa kenal Kristus, karena kita adalah surat Kristus yang terbuka dan bisa dibaca semua orang (2 Kor. 3:2-3). Artinya, dari hidup kitalah mereka bisa kenal Tuhan. Orang baik itu bikin orang nyaman saat bersamanya sekaligus bikin dia sendiri nyaman menjalani hidupnya. (Renungan Remaja 1 Korintus 10: 31-33 | Stop Being Nice!)

baca juga: Renungan Harian Kisah Rasul 19 | Saat Injil Menjadi Ancaman

Leave a Reply