Renungan Harian Yohanes 18:28-38a. Apakah kebenaran (Aletheia) itu? Inilah pertanyaan yang dimunculkan oleh Pilatus tatkala mengintrograsi Yesus. Kenapa Pilatus bisa mengajukan pertanyaan ini? Karena Yesus di ayat 37 berkata “supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran (Aletheia); setiap orang yang berasal dari/dalam kebenaran (Aletheia) mendengarkan suaraKu”. Kebenaran seperti apa yang di saksikan oleh Yesus? Kebenaran bahwa Dia adalah Raja (keturunan Raja Daud) yang memiliki kerajaan bukan dari dunia ini (ayat 36). Inilah kebenaran yang hendak di munculkan oleh Yesus. Kebenaran yang di ragukan bahkan di tolak oleh orang Yahudi, kebenaran yang dipertanyakan oleh Pilatus. Tapi kebenaran tetaplah kebenaran. Kebenaran tentang penggenapan janji Allah bagi umatNya dan Sang Juruselamat sesungguhnya sudah ada di tengah manusia.
Pertanyaan Pilatus ini “Apakah kebenaran itu?” bisa jadi masih menjadi pertanyaan kebanyakan orang di dunia ini. Tatkala mereka senantiasa mencari akan kebenaran yang sejati untuk menjawab ketidakbenaran yang seringkali mereka temukan. Tatkala mereka tidak menemukan kepuasan dari berbagai pertanyaan yang muncul di hati mereka untuk mencari kebenaran. Inilah yang orang banyak alami.
Lalu bagaimana kita sebagai orang yang telah menerima kebenaran itu untuk meresponi kegundahan orang banyak tentang kebenaran yaitu Kristus? Apakah kita diam atau bergerak? Pasif atau aktif menyampaikan kebenaran? Tuhan sudah menunjukkan kebenarannya tapi apakah kita mau memberitakan kebenaran Tuhan pada orang yang bertanya “Apakah kebenaran itu?”. Milikilah panggilan sebagai anak Tuhan yang memberitakan kebenaran Tuhan. (Renungan Harian Yohanes 18:28-38a – Ev. Roni Tan)
