Renungan-Harian-Yakobus-2-1-4-Jangan-Memandang-Muka-Karena-Status-Ekonomi-(1)

Renungan Harian Yakobus 2:1-4 | Jangan Memandang Muka Karena Status Ekonomi (1)

Renungan Harian Yakobus 2:1-4. Nasihat dalam bagian ini berhubungan dengan kesenjangan ekonomi yang amat mencolok di antara yang kaya dan miskin. Masyarakat yang terdiri atas strata-strata membuat sikap memandang muka menjadi sesuatu yang lazim pada zaman itu. Orang yang berkuasa dan kaya dihormati dan diperlakukan secara istimewa, sedangkan kaum miskin dihina dan ditindas. Keadaan seperti ini sudah tentu menimbulkan ketegangan di dalam masyarakat secara umum, juga di dalam komunitas orang Kristen secara khusus.

Sikap memandang muka merupakan suatu perbuatan yang hina, yang tidak cocok dengan identitas dan iman kita sebagai orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus. Walaupun perbuatan memandang muka sering ditemukan dalam masyarakat zaman itu, namun iman Kristen mengajarkan sikap yang baru. Tuhan Yesus sendiri memberikan teladan bahwa Ia tidak pernah menunjukkan sikap memandang muka.

Tindakan memandang muka itu memperlihatkan isi hati orang yang bersangkutan. Pertama, ia lebih menghargai kekayaan daripada menghormati moralitas atau kesalehan. Kedua, ia memperhatikan hal-hal yang bersifat superfisial, misalnya, pakaian indah atau pakaian buruk (atau diterjemahkan: kotor, ayat 2). Ketiga, dia sudah bertindak sama seperti hakim, padahal dia bukan. Dia bersikap subjektif dan berprasangka buruk terhadap orang miskin hanya karena pakaiannya kotor.

Renungkan

Mengapa kita tidak boleh memandang muka? (ay. 1)
Seperti apakah dosa memandang muka yang dipraktekkan oleh jemaat pada waktu itu? (ay. 2-3)
Teguran apakah yang diberikan Yakobus kepada jemaat yang berlaku demikian? (ay. 4)

Periksalah, apakah di gereja Anda terdapat praktek memandang muka seperti di atas? Dalam hal apa Anda sering terlibat di dalamnya, dan bagaimana kebenaran hari ini menyadarkan Anda tentang dosa? Perubahan apa yang akan Anda lakukan? (Renungan Harian Yakobus 2:1-4 – GKBJ)

Baca juga: Renungan Harian Remaja Matius 6: 25-34 | Rasa Kuatir

Leave a Reply