1-Raja-Raja-3-1-28-Hikmat-Tuhan

Renungan Harian Remaja 1 Raja-Raja 3: 1-28 | Hikmat Tuhan

Renungan Harian Remaja 1 Raja-Raja 3: 1-28. Nama Salomo sudah tidak asing lagi. Dia seorang pemuda dari keturunan kerajaan. Salomo mewarisi kejayaan dan kemasyhuran ayahnya Daud, ketika IA memerintah Israel sebagai Raja yang menggantikan Daud. Sebagaimana ayahnya, salomo juga memilki kejayaan besar. Hidup Salomo benar-benar berada dalam kemewahan kerajaan. Namun untuk memerintah Israel yang besar dan rakyatnya yang keras kepala, Salomo mengakui dirinya masih sangat muda dan belum berpengalaman.

Ditengah-tengah pergumulannya sebagai Raja yang masih sangat muda dan belum berpengalaman, Salomo menunjukkan kasihnya kepada Tuhan dengan hidup menurut ketetapan-ketetapan Daud, ayahnya (ayat 3). Tuhan juga memperhatikan Salomo dan ketika menampakkan diri kepada Salomo di Gibeon, Tuhan bertanya apa yang diinginkan Salomo dari Tuhan. Salomo hanya meminta hikmat, yaitu hati yang paham menimbang perkara untuk menghakimi umat Israel (ayat 9). Lihatlah, apa yang diminta Salomo bukan kekayaan atau umur panjang atau apa saja yang sering diminta oleh orang-orang muda umumnya, tapi dia meminta sesuatu yang berkaitan dengan tugas yang diembannya.

Dewasa ini kita sedang menghadapi persaingan hidup yang sangat ketat dan tidak sehat. Karena itu, perlu hikmat dari Tuhan. Hikmat manusia itu memang oke, tapi tanpa hikmat Tuhan, pasti banyak sasaran hidup yang menyimpang dari firman-Nya. Jadi, jangan hanya memilki hikmat manusia, tapi miliki juga hikmat Tuhan. Hikmat Tuhan itu jauh lebih dahsyat dari hikmat manusia.

Bila kita telah memilki kelebihan, jangan sombong, sebab hikmat yang kita peroleh ini adalah pemberian Allah. Jika kita sombong, sama halnya kita menempatkan diri lebih dari-Nya. Nah, kalo kita sampai berani menempatkan diri lebih dari-Nya berarti kita telah menempatkan diri sebagai musuh Allah. Gawatkan? Nah, miliki hikmat-Nya melebihi hikmat manusia agar hidup kita tidak menyimpang dari firman-Nya! [RJW – Bahan Saat Teduh]

Leave a Reply