Renungan-Harian-Matius-20-9-13-KE-SEPAKAT-AN

Renungan Harian Matius 20: 9-13 | KE- “SEPAKAT”- AN

Renungan Harian Matius 20: 9-13 | KE- “SEPAKAT”- AN. Beberapa tahun yang lalu seorang tetangga saya, yang baru saja kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari sebuah Perusahaan yang sudah lama ia ikuti , mencoba kembali untuk bekerja dengan melamar di berbagai perusahaan. Hari-harinya diisi dengan menulis dan mengirim beberapa lamaran ke perusahaan-perusahaan. Bisa dimaklumi karena dia sudah berkeluarga dengan dua orang anak yang masih kecil-kecil yang menjadi tanggung jawabnya.

Selang berapa waktu akhirnya ada sebuah perusahaan yang memanggil dia untuk wawancara. Singkat cerita terjadilah kesepakatan, termasuk urusan gaji dan tunjangan. Dan mulai hari itu, tetangga saya kembali bekerja. Berjalannya waktu, saat kondisi perekonomian negeri ini mengalami goncangan, dan demo buruh dimana-mana menuntut kenaikan gaji, tetangga saya juga ikutan berdemo. Saat itu saya hanya tanya ke orang tersebut. Dulu kesepakatannya gimana ? Gajimu berapa ? Sepakatkah ? Kalau sudah sepakat apa masalahnya ?

KE- “SEPAKAT”- AN

Kejadian seperti ini persis yang tertulis  di dalam Matius 20: 9-13

“Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar. Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi merekapun menerima masing-masing satu dinar juga. Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari. Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah SEPAKAT sedinar sehari?.”

Itulah yang terjadi saat bagaimana pekerja protes kepada tuannya. Orang yang bekerja dari pagi, diperlakukan sama dengan orang yang bekerja mulai siang atau sore. Gajinya sama.  Disinilah arti pemahaman sebuah ke-“SEPAKAT”-an, perlu benar diresapi.

Kadangkala dalam kehidupan sehari-hari kita juga seringkali melakukan protes atau mempertanyakan, kenapa kita tidak diperlakukan dengan adil sama Tuhan ? Kenapa mereka yang tidak kenal sama Tuhan, atau jauh dari Tuhan malah diberi kesehatan sempurna, diberkati dan melakukan segala sesuatu dengan mudah ? Kenapa yang ikut Tuhan Yesus sudah lama koq malah banyak persoalan dan pergumulan ?

Disinilah kita seringkali lupa, bahwa bagi orang yang percaya kepada Tuhan Yesus,sejak dia lahir baru lewat Baptisan, sudah terjadi “KESEPAKATAN” dengan Tuhan. Jadi bagaimana janji Tuhan berlaku atas hidup kita, kalau kita mau “SEPAKAT” dulu untuk melakukan Firman Tuhan. Jadi kalau sekarang terjadi hal-hal yang tidak beres dalam perjalanan hidup kita, perlu dipertanyakan kembali , apakah kita sudah melanggar kesepakatan dengan Tuhan, atau bahkan kita keluar dari kesepakatan ? Atau jangan-jangan  terjadi kata sepakat untuk tidak sepakat dengan Tuhan Yesus ??? (Renungan Harian Matius 20: 9-13 | KE- “SEPAKAT”- AN)

Penulis: Herman Utomo
Renungan Harian Matius 20: 9-13 | KE- “SEPAKAT”- AN

Baca juga: Renungan Harian Remaja Filipi 4: 2-9 | Racun Media Online

Leave a Reply