Renungan-Harian-Markus-2-11-Malas

Renungan Harian Markus 2: 11 | Malas

Renungan Harian Markus 2 : 11 | Malas. Beberapa waktu yang lalu, saya pernah didatangi petugas kelurahan yang mendata jumlah warganya, untuk keperluan sensus penduduk. Dan waktu menanyakan pendidikan anak-anak saya, dia menulis sambil berkata, dua anaknya sudah jadi sarjana, koq bapaknya gak sarjana ? Apa bapak malas atau tidak berkeinginan jadi sarjana ? Saya hanya tersenyum sambil berkata dalam hati, emang salah saya apa…?

Malas

Kita pernah membaca dan mendengar lewat media elektronik, di luar sana ada seorang manusia yang diwisuda jadi sarjana, padahal orangtuanya (bapaknya) hanyalah seorang tukang becak. Dan kita bisa bayangkan, bagaimana bapak ini terus berupaya untuk menjadikan anaknya seorang sarjana. Bisa jadi hari-harinya terus diisi dengan mengayuh becaknya, tidak kenal lelah dan tidak kenal waktu. Bisa jadi rasa malas-nyapun sudah dimatikan, untuk mencapai tujuan dan memompa motivasinya.

Dalam perjalanan rohani, rasanya kita perlu meniru bapak tukang becak di atas. Sekalipun kadangkala ada rasa malas yang menggayuti diri kita, entah karena ada persoalan ekonomi, sakit penyakit yang tidak kunjung sembuh , beban pekerjaan ataupun masalah dalam keluarga. Sehingga hal ini bisa membuat kita malas beribadah ataupun persukutuan. Bahkan bisa jadi untuk berdoapun rasanya enggan. Pernah mengalaminya ?

Markus 2 : 11
“Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!” 

Hal ini menegaskan bagaimana Tuhan Yesus begitu peduli akan hidup kita, sehingga jauh-jauh hari DIA ingatkan akan rasa malas ( yang membuat kelumpuhan rohani ) kita, yang bisa terjadi kapan saja. Tuhan senantiasa mengingatkan kita agar tidak terjadi pembiaran tumbuh suburnya rasa malas, dan selalu mensupport agar kita harus tetap “on”. Karena rasa malas yang berkepanjangan kalau diturutin membuat rohani kita menjadi benar-benar lumpuh.

Dengan demikian seberapa dalam kita memaknai  beban hidup yang sedang kita hadapi, jangan sampai membuat kita lumpuh. Tetapi serahkan beban hidup kita kepada Tuhan Yesus, dan percayalah kepada-NYA yang akan mengambil alih persoalan dan yang akan memberikan jalan keluar. Sehingga kita terbebas dari rasa malas.

 

Penulis: Yunias Herman Utomo
Renungan Harian Markus 2 : 11 | Malas

Baca juga: Renungan Harian Remaja Amsal 6:6-11 | Males, Ah…

Leave a Reply