Renungan Harian Kisah Para Rasul 10: 23b-33 | Yang Layak Disembah. Pernahkah kita mempunyai perasaan rendah diri di hadapan orang lain? Kita merasa bukan siapa-siapa dan hidup kita sangat tergantung kepada seseorang. Orang tersebut atasan kita, yang sangat menentukan perjalan karier kita, atau bisa pula pejabat pemerintahan yang tanda tangannya dapat menentukan nasib perusahaan kita. Sosok lainnya, bisa juga pendeta atau gembala, dimana tanpanya perjalanan iman kita mungkin akan limbung dan terpuruk. Sudah tepatkah perasaan yang kita itu? Sebenarnya, siapakah penentu dalam hidup kita?

Sebagai orang italia, Kornelius punya catatan budaya tertentu dalam hidupnya. Ia sudah terbiasa melihat kaisar yang harus disembah oleh manusia. Sekalipun hatinya percaya kepada Allah, ikatan budaya itu rupanya masih cukup kental di hatinya. Itu sebabnya ketika Petrus datang. Kornelius tanpa ragu menghampiri dan menyembah Petrus yang diyakininya sebagai utusan Allah. Namun pada hari itu, Kornelius belajar bahwa hanya Allah yang layak disembah, sedangkan manusia tidak. Kornelius saat itu melihat bahwa  Allah tidak dapat disamakan dengan manusia dan manusia tidak boleh menyamakan dirinya dengan Allah. Dengan kedatangan Petrus, Kornelius belajar bahwa ia beserta seluruh keluarganya harus mendengarkan Allah.

Kuasa Allah begitu besar, jauh lebih besar dari yang dapat kita pahami. Betapa sering kita melihat kebesaran kuasa Allah dinyatakan melalui bermacam cara, baik dalam hidup kita maupun dalam hidup orang percaya lainnya. Seperti Kornelius, bersediakan telinga dan hati seperti murid yang siap mendengar kata-kata-Nya? Mengapa? Karena ditangan-Nyalah hidup mati kita ditentukan! (eno)

baca juga: Bahan Cerita Sekolah Minggu Matius 2: 13-23 | Yesus Orang Nazaret