Renungan-Harian-Keluaran-32-Harun-Tidak-Setegar-Musa-Berkompromi

Renungan Harian Keluaran 32 | Harun: Tidak Setegar Musa, Berkompromi!

Renungan Harian Keluaran 32. Apa saja kesalahan besar dari Harun? Mengapa akhirnya Harun berkompromi?

Harun: Tidak Setegar Musa, Berkompromi!

Watak Harun tidak setegar watak Musa. Harun telah turut mengambil bagian dalam pemujaan berhala. Ketika Musa memanggil mereka yang memihak kepada Tuhan, maka suku Harun, yaitu bani Lewi, segera tampil dengan ikhlas. Sebagai pemimpin, Musa cepat tanggap melihat situasi umat Israel yang kacau dan tak terkendali (ayat 25). Pertama-tama, Ia mewakili Tuhan menyatakan amarahnya dan kesedihannya atas penghianatan umat-Nya, dengan menghancurkan kedua loh batu, membakar dan menggilingnya halus-halus, lalu menyuruh umat Israel meminumnya (ayat 19b-20). Ini menyatakan bahwa umat yang bersalah harus menaggung akibat dosanya.

Selanjutnya, Musa menegur Harus, yang seharusnya membimbing umat Israel menyembah Tuhan tetapi justru mengikuti kehendak mereka membuat berhala (ayat 21). Kemudian, Musa menantang umat Israel untuk membersihkan para penyembah lembu emas itu dari tengah-tengah mereka (ayat 26-27). Ternyata dari dua belas suku Israel hanya suku Lewi saja yang berpihak kepada Tuhan dan menumpas semua penghianat itu (ayat 28). Tindakan itu merupakan tindakan bakti terhadap Allah (ayat 29).

Harun bukan pemimpin baik karena ia bersedia mengikuti permintaan salah dari umatnya. Ia turut hanyut dalam dosa yang dilakukan Israel, namun ia menolak dipersalahkan karena tindakannya itu (ayat 21-24). Peristiwa ini memperlihatkan Harun bukan pemimpin, melainkan orang yang lemah dan mudah menurut serta kompromis.

Pemimpin umat seharusnya berdiri di pihak Tuhan dan menegakkan firman-Nya. Dalam pengaruh kepemimpinan Anda, sudahkan Anda juga melakukannya? (Renungan Harian Keluaran 32 | Harun: Tidak Setegar Musa, Berkompromi!)

Leave a Reply