Renungan-Harian-Amsal-4-1-27-Hati-Sebagai-Pusat-Pengendalian-Sikap

Renungan Harian Amsal 4: 1-27 | Hati Sebagai Pusat Pengendalian Sikap

Renungan Harian Amsal 4: 1-27. Apa yang Tuhan ingatkan buat kita (Amsal 4:23)? Mengapa demikian?

Hati Sebagai Pusat Pengendalian Sikap

Tubuh manusia memuat sekitar 100.000 gen. Uniknya, setiap gen memiliki fungsi sebagai mengendali semua aktifitas yang dilakukan oleh setiap sel di tubuh kita. Gen bekerja tanpa henti setiap detik memberi instruksi kepada sel untuk memproduksi zat-zat yang diperlukan untuk kelangsungan hidup manusia. Namun, ada unsur lain dalam manusia yang juga bekerja tanpa henti, memberi instruksi bagaimana seharusnya kita bersikap.

Unsur itu adalah hati manusia. Hati manusia adalah pusat pengendalian sikap dan darinyalah keluar instruksi yang biasanya kita jalani dengan patuh. Hati mencerminkan siapa kita sesungguhnya. Hati tidak berbohong, namun hati dapat memerintahkan kita untuk berbohong. Hati adalah perangkat lunak dalam komputer otak manusia yang dapat memprogramkan kita berbuat seturut kehendaknya. Betapa berkuasanya hati! Itu sebabnya firman Tuhan mengingatkan untuk menjaga hati (ayat 4:23).

Hati adalah sumber mata air, bila sumbernya kotor, maka kotorlah airnya, demikian sebaliknya.  Rupanya hati tidak dengan sendirinya bersih, kita harus menjaganya dengan seksama. Kita harus selalu melindunginya agar tidak tercemari.

Bill Bright (alm.), pendiri Campus Crusade for Christ, menawarkan resep untuk menjaga kebersihan hati yaitu dengan cara bernapas secara rohani. Jika kita mendukakan Roh Kudus, akuilah dosa; dengan kata lain, hembuskan napas.  Setelah itu dengan iman, tariklah napas, terimalah kuasa Roh Kudus kembali. Hanya Roh Kuduslah yang dapat menolong kita menjaga hati agar tetap bersih.

Hati yang tak terjaga adalah hati yang terbuka untuk dimasuki siapa pun dan apa pun. Ceritakan pada komsel Anda bagaimana Anda menjaga hati Anda sendiri!

Leave a Reply