Renungan-Harian-Amsal-19-Salah-Tuhan-Atau-Salah-Sendiri

Renungan Harian Amsal 19 | Salah Tuhan Atau Salah Sendiri

Renungan Harian Amsal 19. Apa yang dilakukan orang yang sesat jalan dalam kebodohannya itu? (ay. 3) Mengapa orang itu sesat jalan? (ay. 2)

Salah Tuhan Atau Salah Sendiri

Menyalahkan adalah ciri orang bodoh, bertobat adalah ciri orang berhikmat.
Jika kita mengalami kegagalan dalam berumah tangga, dalam bekerja atau prestasi belajar, dalam menggapai harapan atau cita-cita – respon apakah yang kita ambil?

Pengamsal memberitahukan bahwa ada orang yang ketika gagal bukannya menginstropeksi diri, melainkan justru mempersalahkan Tuhan. Sudah dari awal tidak melibatkan Tuhan, waktu menjalani hidup tidak mengandalkan Tuhan, sekarang saat gagal mengapa Tuhan dipersalahkan?

Orang ini harusnya menyadari kebodohan terbesarnya adalah tidak punya pengetahuan. Ia work hard (kerja keras) tapi tidak work smart (kerja cerdas). Ia kurang pertimbangan yang masak, dan terburu-buru mengambil keputusan. Akhirnya ia berjalan di jalan yang salah, dan menuai kegagalan.

Kesalahannya ada pada dirinya sendiri, bukan pada Tuhan. Tapi orang ini tidak menyadari kesalahannya, bahkan menyalahkan Tuhan, kecewa pada Tuhan, dan meninggalkan Tuhan. Maka hidupnya akan makin sesat dan makin hancur.

Tuhan memberi kita saudara seiman yang bijak dan murah hati berbagi hikmat. Tuhan menaruh Roh-Nya di hati kita agar menuntun langkah hidup kita. Janganlah bertindak tanpa ada komunitas yang menjaga kita.

Apakah Anda tengah mengalami kegagalan dalam hidup? Cobalah instropeksi hal apa yang Anda telah salah dan harus diperbaiki. Gandenglah tangan Tuhan dan mintalah Dia meluruskan jalan hidup Anda. (Renungan Harian Amsal 19 | Salah Tuhan Atau Salah Sendiri)

Leave a Reply