Renungan-Harian-Amsal-12-Disiplin-Mulut

Renungan Harian Amsal 12 | Disiplin Mulut

Renungan Harian Amsal 12. Apa saja ciri-ciri orang benar menurut nats ini? Apa saja hikmat bagi kita dalam penggunaan mulut (ayat 14-23)?

Disiplin Mulut

Awal tahun 2013, kita dikejutkan oleh pernyataan tidak pantas dari seorang calon hakim agung. Saat ditanya oleh salah seorang anggota DPR dalam acara pengujian (fit and proper test) mengenai pantasnya hukuman mati bagi seorang pemerkosa, ia menjawab bahwa tidak perlu karena baik pemerkosa maupun yang diperkosa sama-sama menikmatinya. Tidak ayal lagi, pernyataannya ini mengundang kemarahan dan kecaman dari banyak pihak. Ia pun dicoret dari daftar calon hakim agung.

Perkataan yang keluar dari mulut kita seringkali bukanlah sesuatu yang netral. Bila tidak hati-hati, perkataan kita dapat menjadi senjata yang menghancurkan orang lain (ayat 18) bahkan dirinya sendiri (ayat 13). Sebagai anak Tuhan, kita harus menggunakan mulut kita untuk menyampaikan perkataan yang membangun seperti nasihat dan kebenaran (ayat 17, 20). Lebih lanjut, perkataan kita haruslah didasari motivasi untuk menolong orang lain (ayat 18). Satu hal lainnya yang tidak boleh dilupakan, kita juga harus tahu kapan kita harus tidak bicara. Misalnkan saat kita sakit hati maka sebaiknya kita jangan tergesa-gesa mengungkapkannya lewat perkataan karena kita akan mudah menyerang orang lain (ayat 16).

Silakan Anda memeriksa kebiasaan dan kecenderungan Anda dalam berkata-kata selama ini berdasarkan  hikmat bijaksana dari nats ini!

Leave a Reply