Renungan-Harian-2-Tawarikh-26-Baik-Di-Awal-Buruk-Di-Akhir

Renungan Harian 2 Tawarikh 26 | Baik Di Awal, Buruk Di Akhir

Renungan Harian 2 Tawarikh 26. Bagaimana sikap Uzia terhadap Allah dan bagaimana Allah memberkati dia (ayat 1-15)? Apa yang terjadi pada saat Uzia menjadi raja yang hebat (ayat 15-23)?

Baik Di Awal, Buruk Di Akhir

Saya mengenal seorang Pendeta yang memulai pelayanannya dengan begitu baik. Ia dihormati oleh jemaat. Namun, sayangnya setelah sekian lama melayani, ia mulia menunjukan sikap negatif yaitu suka mengeluh. Hal ini pun diketahui oleh pemimpin gereja lainnya bahkan termasuk jemaat. Setelah sekian tahun melayani, akhirnya sang Pendeta keluar dari gereja tersebut dengan meninggalkan kesan yang kurang baik.

Uzia mengawali pemerintahannya dengan baik. Ayat 4-5 memberikan kesaksian bagaimana ia melakukan apa yang benar di mata Tuhan. Kemudia, atas kesetiaannya itu, ia diberkati oleh Tuhan dengan kemenangan atas musuh, nama yang mashyur, dan sebagainya. Sayangnya, ia berubah menjadi tinggi hati (ayat 16). Ia mengambil alih tugas imam di bait Allah yang seharusnya tidak boleh ia lakukan. Akhirnya, ia pun ditimpakan sakit kusta oleh Tuhan. Kita harus belajar dari kisah tragis ini. Kita bisa saja memiliki permulaan yang baik dalam kehidupan iman kita. Namun, jangan kita lupa untuk setia sampai akhir. Jangan sampai nasib kita seperti Uzia!

Berdoalah supaya Tuhan mengaruniakan kita stamina rohani dan kesetiaan iman untuk mengikuti Tuhan sampai akhir!

Leave a Reply