renungan-harian-kristen-terbaru-dan-terlengkap
renungan-harian-kristen-terbaru-dan-terlengkap

Renungan Harian 2 Tawarikh 21: 4-19 | Hukum Tabur Tuai

Renungan Harian 2 Tawarikh 21: 4-19 | Hukum Tabur Tuai. Pada waktu Bapak mertua (almarhum) masih hidup, beliau banyak sekali menampung anak-anak muda dari kampungnya (Sangir Talaud-Sulawesi Utara) di rumahnya. Entah saudara atau bukan. Bahkan tidak hanya menampung, bahkan juga menyekolahkan mereka. Tentu saja tidak semuanya kembali ingat akan kebaikan Bapak mertua saya. Tapi satu hal, klo Bapak mertua saya ditanya, kenapa mau melakukan semua itu ? Beliau hanya menjawab, suatu saat kalian anak-anak Bapak, dimanapun kalian hidup, Bapak percaya kalian tidak akan terlunta-lunta. Saat itu anak-anaknya belum bisa menterjemahkan arti perkataan Bapak mertua. Tetapi setelah sekian waktu berselang, baru tahu arti semuanya itu.

Saat Raja Yosafat meninggal dan digantikan oleh Yoram, anak sulungnya, dia tidak melakukan suatu hal yang baik dan benar di hadapan Tuhan. Malah dia bunuh seluruh adik2nya (Azarya, Yehiel, Zakharia, Azariahu, Mikhael dan Sefaca). Dan juga beberapa pembesar Israel.

2 Taw.21 : 4

Sesudah Yoram memegang pemerintahan atas kerajaan ayahnya dan merasa dirinya kuat, ia membunuh dengan pedang semua saudaranya dan juga beberapa pembesar Israel.

Saya menduga kenapa Yoram tega membunuh saudara kandungnya, hal ini karena ketakutan dan kuatirnya, kalau suatu saat adiknya bersekutu dan membuat partai oposisi, yang akhirnya bisa mengancam kedudukannya dia sebagai raja. Belum lagi dia mengambil istri dari anak Ahab.

2 Taw 21: 6

Ia hidup menurut kelakuan raja-raja Israel seperti yang dilakukan keluarga Ahab, sebab yang menjadi istrinya adalah anak Ahab. Ia melakukan yang jahat di mata Tuhan.

Selain itu dia juga membuat bukit-bukit pengorbanan di gunung-gunung Yehuda. Bahkan ia membujuk penduduk Yerusalem untuk berzinah.

2 Taw 21 : 11

Lagipula ia membuat bukit-bukit pengorbanan di gunung-gunung Yehuda. Ia membujuk penduduk Yerusalem untyuk berzinah dan ia menyesatkan Yehuda.

Jadi bisa dikatakan lengkaplah sudah yang dilakukan oleh Yoram….. Disinilah awal dari malapetaka, karena dia tidak menduga sama sekali, bahwa semua perbuatannya ini bisa berdampak pada kehidupannya dimasa depan. Seperti pepatah yang berkata “Siapa menabur angin akan menuai badai”.

Kita tahu, Tuhan itu KASIH , tapi Tuhan  itu juga Tuhan yang ADIL. Semua yang salah harus dihukum. Apa yang Yoram lakukan di masa lalu, IA hempaskan kehidupan Yoram sampai ke titik nadir. Semua harta kekayaan habis, bahkan anak dan istrinyapun dibawa oleh orang Filistin dan orang Arab.

2 Taw.21 : 16-17

Lalu Tuhan menggerakkan hati orang Filistin dan orang Arab yang tinggal berdekatan dengan orang Etiopia untuk melawan Yoram. Maka mereka maju melawan Yehuda, memasukinya dan mengangkut segala harta milik yang terdapat di dalam istana raja sebagai jarahan, juga anak-anak dan istteri-isterinya, sehingga tidak ada seorang anak yang tinggal padanya kecuali Yoahas, anaknya yang bungsu.

Tidak cukup sampai disitu. Tuhan juga ijinkan dia menderita penyakit usus yang tidak bisa disembuhkan, sampai kematiannya. Bahkan saat kematiannyapun, rakyat tidak lagi menaruh hormat padanya. (2 Taw 21:19). Fatal bukan ?

Hari ini kita kembali belajar dari Firman Tuhan, bagaimana hidup kita ditentukan dari taburan kita. Apa yang kita tabur, itulah yang akan kita tuai kelak di kemudian hari. Sebab barangsiap menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu (Galatia 6 : 8)

Penulis: Yunias Herman Utomo
Renungan Harian 2 Tawarikh 21: 4-19 | Hukum Tabur Tuai

Baca juga: Renungan Harian 2 Tawarikh 26 | Baik Di Awal, Buruk Di Akhir

Leave a Reply