Renungan-Harian-1-Yohanes-3-17-18-Kekikiran-Yang-Membunuh-Kasih

Renungan Harian 1 Yohanes 3:17-18 | Kekikiran Yang Membunuh Kasih

Renungan Harian 1 Yohanes 3:17-18. Dalam hal apa hati orang kikir dinyatakan? (ay. 17) Mengapa kasih Allah dan kebenaran dikontraskan dengan kekikiran?

Kekikiran Yang Membunuh Kasih

Kekristenan bermakna “hubungan pribadi dengan Kristus”. Tampak hanya ada dua pribadi yang terlibat di dalamnya, yaitu orang percaya dan Kristus. Meski demikian, bagaimana seorang percaya memperlakukan dan mengasihi saudara seiman, terkait juga di dalam relasi itu.

Ketika seseorang menjadi Kristen, ia tidak lagi dikuasai dosa, ia mulai melakukan apa yang benar, dan mulai mengasihi saudara di dalam Kristus (ay. 11). Kasih bisa menjadi indikator keselamatan di dalam diri seseorang (ay. 14). Kita tidak perlu terkejut bila dunia membenci kita (ay. 13), tetapi kita harus heran bila ada kebencian di dalam tubuh Kristus. Yohanes memakai kisah Kain sebagai contoh kegagalan dalam mengasihi (ay. 12). Di mata Allah, membenci saudara sama dengan membunuh dia di dalam hati (ay. 15).

Perbedaan kebencian dan pembunuhan terletak pada tindakannya, sikap hatinya sama! Walau tidak melakukan tindakan membunuh secara langsung (mungkin karena takut dihukum), terselip harapan bahwa orang itu bisa lenyap. Penolakan terhadap seseorang juga berarti memperlakukan orang itu seolah dia telah mati.

Mereka yang menyatakan diri sebagai Kristen harus saling mengasihi. Ini bukan tugas! Ini bukti kekristenan sejati! Di mana tidak ada kasih, di situ iman mati. Bila kita tidak mengasihi saudara seiman, orang Kristen macam apa kita? Kisah sejati bukan hanya ada di dalam hati atau mulut, tetapi dinyatakan melalui tindakan. Ujian mengasihi bukan hanya melakukan tindakan yang dramatis dan heroik.

Berbagi makanan dengan mereka yang kelaparan atau berbagi rezeki dengan mereka yang kekurangan, merupakan tindakan kasih yang nyata (ay. 17-18). Jangan biarkan kasih Anda hanya ada di bibir tanpa aksi nyata. Anda harus menyatakan kasih dalam tindakan dan kebenaran, dalam aksi dan dalam kejujuran. (Renungan Harian 1 Yohanes 3:17-18 – GKBJ)

Leave a Reply