Renungan-Harian-1-Timotius-1-12-17-Tanda-Kedewasaan-Rohani

Renungan Harian 1 Timotius 1:12-17 | Tanda Kedewasaan Rohani

Renungan Harian 1 Timotius 1:12-17. “Aku menjadi jauh lebih peka terhadap kejahatan dan keburukan hatiku, justru setelah aku berobat… Tampaknya aku adalah yang terburuk dari seluruh umat manusia – dari semua yang telah kulakukan, sejak awal kehidupan hingga sekarang, aku seharusnya sudah ditempatkan di tempat terendah di dalam neraka.” Demikianlah kesaksian yang ditulis oleh Jonathan Edwards, pengkhotbah dan teolog besar Amerika Serikat dari abad ke-18. Kurang lebih seperti itu pula pandangan Rasul Paulus atas dirinya. Ia tidak menganggap dirinya hebat dan saleh secara rohani. Justru, ia menilai dirinya sebagai orang yang paling berdosa.

Tampaknya, inilah tanda penting dari kedewasaan rohani. Orang yang dewasa dalam iman dan cinta kepada Tuhan menjadi semakin peka akan dosa. Perhatikan, Rasul Paulus menuliskan bahwa dirinya adalah orang yang paling berdosa justru pada tahun-tahun terakhir hidupnya. Ia telah melakukan begitu banyak pekerjaan Tuhan. Pemahaman teologinya sudah begitu kuat dan mendalam. Ia sudah matang di dalam Tuhan. Tetapi, kematangannya tidak membuat dirinya sombong dan meremehkan dosa.

Renungkan

Apa saja anugerah Allah bagi Rasul Paulus (ay. 12-14)?
Bagaimana Rasul Paulus memandang dirinya (ay. 15-16)?

Apakah Anda masih peka akan dosa? Kepekaan dan kebencian dirimu atas dosa merupakan tanda bahwa Anda memiliki kerohanian yang bertumbuh dan sehat. Mintalah kepekaan tersebut pada Tuhan! (Renungan Harian 1 Timotius 1:12-17 – GKBJ)

Baca juga: Renungan Harian Remaja Yesaya 48:16-22 | Kekeringan Rohani

Leave a Reply