Renungan Harian Matius 5: 40-42 (Memberi Lebih) Di kampus, dosen memberi tugas makalah yang harus dibuat paling banyak 15 halaman. Di antara kita, pasti pernah mengalami seperti ini. Beberapa dari kita pasti berpikir, “Ya sudah, kita kerjain saja 15 halaman, toh begitu disuruhnya sama dosen”.
Memberi Lebih
Sebagai anak Tuhan, kita harus berbeda dengan mereka di luar sana. Salah satu perbedaan yang kita buat adalah memberi lebih daripada apa yang diminta. Kebanyakan mahasiswa pasti hanya mengikuti sebatas apa yang disuruh. Sebetulnya hal ini tidak salah. Tidak salah juga apabila kita memberi lebih daripada apa yang dimintakan pada kita. Kita harus membuat perbedaan di mana pun mereka berada.
Logikanya sederhana. Kita akan menerima lebih apabila kita juga telah memberi lebih, sebagaimana hukum tabur tuai, apa yang kita tabur itulah yang kita tuai. Di dalam kuliah misalnya, dosen tidak buta, ia akan melihat jika kita ternyata memberi lebih daripada apa yang ia harapkan. Hal ini harus menjadi kebiasaan kita sehari-hari. Sederhana tetapi berdampak besar.
Bukan hanya di masa kuliah, jika kita terbiasa memberikan lebih pada hasil tugas kuliah yang diberikan dosen, tentu ini akan membawa diri kita juga memberi lebih pada hal yang lain. Misalnya saja dalam bekerja. Sudah pasti kita akan memberikan lebih pada pekerjaan kita, tidak hanya sebatas pada apa yang menjadi job desc kita. Dengan memberi lebih, kita juga akan mengerjakan apa yang di luar job desc kita sehari-hari. Indah pada waktu-Nya, atasan kita akan menyadari seberapa besar kita telah memberi lebih untuk menyenangkan hatinya, terlebih menyenangkan hati-Nya Tuhan karena kita telah membawa perbedaan bagi kemuliaan-Nya. (ym)