Renungan Harian Remaja Galatia 5: 16-26. Sebuah iklan seringkali membangkitkan kecenderungan kita untuk iri hati. Ini yang pernah saya alami. Masak, saya iri hati dengan seorang anak kecil lantaran dia selalu memiliki handphone yang saya inginkan seperti yang diiklankan di televisi dan berbagai media cetak.
Seiring waktu saya sadar dan jadi tertawa sendiri melihat tingkah saya yang seperti anak kecil, mengapa juga saya iri kok sama anak kecil. Saya sadar bahwa diri saya sudah masuk perangkap Iblis. Memang, menginginkan handphone yang lebih canggih bukanlah dosa.
Namun jika kemudian saya menjadi tidak puas dengan apa yang sudah saya miliki saat ini dan membenci anak kecil ini lantaran dia memiliki hp canggih itu sedangkan saya tidak, maka saya memiliki masalah iri hati yang serius dan itu adalah dosa.
Dosa Iri Hati
Dalam Galatia 5:19-21 Paulus menggolongkan iri hati ke dalam satu kategori dosa. Percaya atau tidak, yang jelas sifat iri hati itu sangat merusak dan mencemari kehidupan rohani kita. Lihatlah, karena iri hati, saudara-saudara Yusuf tega menyakiti dan menjual saudaranya sendiri ke Mesir (Kej. 37:12-36).
Karena iri hati jugalah lawan-lawan Paulus di Tesalonikan menjadi panas hati dan memancing keributan agar Injil gagal diberitakan (Kis 17:1-9). Karena iri hati pulahlah yang memotivasi imam kepala yang menyerahkan Yesus untuk disalib (Mark 15:1-15). Betapa buruk dampak dari rasa iri hati itu! Bahkan iri hati telah menggeser kasih dan merusak banyak hubungan (1Kor 13:4)
Sobat, tentu kita tidak ingin kan, bila iri hati menjadi kelengkapan standar hidup kita? Karena itu. “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan…” (Ams. 4:24)! Rasa iri hati dapat datang kapan saja tanpa perlu diundang. Namun bila kita membiarkan rasa iri hati itu bertumbuh dalam hidup kita, maka sama saja kita mengundang masalah.
Ingatlah, iri hati justru membawa banyak persoalan yang semakin pelik dan merusak hubungan kita dengan sesama terlebih Tuhan! So, kita sangat membutuhkan pertolongan Roh Kudus agar dapat mengenali rasa iri hati dalam diri kita dan berusahalah untuk menghilangkannya! (Renungan Harian Remaja Galatia 5: 16-26 | Dosa Iri Hati)