Renungan Harian Remaja 1 Samuel 22: 1-5. Melewati masa-masa yang pahit, semua orang pasti nggak suka dan kalau pun itu musti kita alami, keluh kesah sering terucap. Bila peristiwa-peristiwa menyakitkan kita lalui, justru hati ini jadi condong menyalahkan Yang Maha Kuasa.
Sobat muda, apabila kita mengalami hal-hal pahit, belajar untuk tidak berkeluh kesah dan tidak menyalahkan Tuhan, sebab dibalik kegetiran yang Ia izinkan kita alami, terselip tujuan mulia. Sebelum kita jalani semua itu, Kitab suci sudah tegaskan, Allah turut bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan bagi kita yang terpanggil sesuai rencana Nya (Roma 8:28) dan satu yang pasti, ketika kita diizinkannya mengalami semua, maka hal itu nggak bakal melampaui kekuatan kita (1 Korintus 10:13). Mungkin jarang dari kita yang menyangka kalau Tuhan akan memakai hidup kita jadi berkat buat orang lain, tapi kita musti melewati lembah kelam dulu. Ini memang hal yang tidak bisa di elakkan.
Renungkan
jika Yesus tidak pernah melewati babak kehidupan yang pahit, ditolak, difitnah, dicaci maki, dilukai, dan sebagainya, dapatkah Ia menguatkan yang lemah, menghibur dan membebat hati yang luka, dan memberi berbagai pertolongan lainnya pada orang-orang yang butuh pertolongan ? Tentu nggak akan deh… makanya firman Tuhan selanjutnya bilang, karena Ia sendiri telah mengalami penderitaan melalui berbagai pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
Lika-liku kehidupan yang kita lewati, akan membuat kita mampu menuntun orang lain menapaki jalan yang lurus. Contoh kecil, ketika ada sobat kita datang dengan sedih, geram, dan kepahitan karena ulah seseorang, tentu kita akan menghibur dan menasihatinya untuk mengampuni orang yang telah menyakitinya. Saat rekan kita putus asa karena ada kebutuhannya yang belum terpenuhi, dengan gamblang kita bisa meneguhkan rekan itu bahwa Tuhan pasti menolong tepat pada waktunya. Kita dapat memberi way out yang tepat karena kita sudah mengalaminya. Ini permata berharga dibalik kegetiran yang kita alami. (Renungan Harian Remaja 1 Samuel 22: 1-5 – Renungan Malam)